Jumat, 26 November 2010

Konsep Data

Konsep Data

1. Pendahuluan
Di era modernisasi seperti saat ini penggunaan informasi sangatlah mendukung di segala aspek, terutama aspek-aspek dalam sebuah perusahaan , yang di dalamnya memang sangatlah membutuhkan informasi bagi kelangsungan perkembangan perusahaannya.
Hal yang paling menunjang bagi penciptaan sebuah informasi yang akurat adalah data-data yang terkandung di dalamnya. Karena, dengan datalah sustu informasi sangatlah berguna bagi penggunanya.
2. Tinjauan Pustaka
Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan manusia. (Raymon McLeod, Jr )
Data diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta yang diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan (C.J. Date).

3. Pembahasan
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Hirarki Data yaitu Suatu pengaturan dari data yang terdiri dari set dan subset seperti bahwa setiap subset dari sebuah himpunan lebih rendah peringkat dari mengatur



HIERARKI STORAGE


PRI-
MARY
FASTER ACCESS STORAGE LARGER CAPACITY AND
TIME LOWER COST PER BIT
DIRECT ACCESS STORAGE
STORAGE DEVICE

SEQUENTIAL ACCESS
STORAGE DEVICE


Pada memori tambahan pengaksesan data dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan instruksi-instruksi seperti GET, PUT, READ atau WRITE
Beberapa pertimbangan didalam memilih alat penyimpanan :
 Cara penyusunan data
 Kapasitas penyimpanan
 Waktu Akses
 Kecepatan transfer data
 Harga
 Persyaratan pemeliharaan
 Standarisasi



SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM /DBMS).
Database Management System (DBMS) atau Sistem Manajemen Basisdata adalah suatu sistem yang terdiri atas Basis-data dan Perangkat Lunak (Software / program) yang bertujuan untuk effektivitas dan effisiensi dalam pengelolaan basisdata
Sistem manajemen basis data (DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang dapat mengatur penyimpanan data. Sehingga memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses data bagi program aplikasi.
Sebuah DBMS mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan struktur penyimpanan database organisasi sosial dan pengguna mereka. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menempatkan kontrol organisasi pengembangan database yang luas di tangan Database Administrator (DBAs) dan spesialis lain. Dalam sistem yang besar, sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan dan mengambil data dalam cara yang terstruktur.
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Untuk membuat basis data kita harus memahami bubungan diantara data, jenis data yang akan dipelihara di dalam basis data, bagaimana data tersebut akan digunakan, dan bagaimana organisasi mengikuti perubahan dalam mengelola data dalam perspektif keseluruhan organisasi.
Basis Data memerlukan rangcangan konseptual dan rancangan fisik. Rancangan konseptual atau logis dari sebuah basis data adalah model abstrak dari basis data sedangkan rancangan fisik memperlihatkan bagaimana basis data tersebut sebenarnya tersusun pada perangkat penyimpanan data dengan akses yang langsung. Tantangan dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang.

4. Penutup
Kesimpulan
Tujuan adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).
Saran
Bagi setiap pengguan informasi di haruskan untuk selalu memperhatikan data-data yang terkandung dalam informasi tersebut, karena keakuratan suatu informasi sangatlah bergantung pada data-data didalamnya.
5. Referensi
http://syopian.net/blog/?p=1767
http://ilmukomputer.org/2008/11/25/konsep-data-komputer-cbis/

http://www.scribd.com/doc/12504133/Hirarki-Data

http://www.linkpdf.com/download/dl/pengertian-hirarki-data-.ppt

http://www.docstoc.com/docs/14748884/MATERI-KULIAH-SISTEM-BASIS-DATA

http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5568/Modul_ke_11_sim_ptik.doc

http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=0d9a76e6994f909e

http://www.journalonlines.info/

http://teknologi.kompasiana.com/group/internet/2010/09/28/apa-itu-sdlc/

http://id.wikipedia.org/wiki/DBMS

Manajemen Sumber Informasi dalam Organisasi Berbasis Komputer

Manajemen Sumber Informasi dalam Organisasi Berbasis Komputer

1. Pendahulan
Peningkatan pemahaman komputer oleh para pemakai memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa memang dibutuhkan sistem komputerisasi. Sebagai contoh dua pemakai dalam area yang berbeda ingin mengembangkan sistem secara serentak untuk menyiapkan laporan yang sama, atau mereka masing-masing membeli paket software yang sama.
Maka, sebaiknya manajemen puncak dari perusahaan tersebut menetapkan penggunaan komputerisasi dalam organisasinya, yang akan berguna untuk mengetahui pencitptaan sumber informasi dan pengelolaanya. Perencanaan formal untuk manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM) atau manajemen sumber informasi.
2. Tinjauan Pustaka
3. Pembahasan
Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini.
Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.
3.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Sistem ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
6.Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent)
Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan sistem pendukung keputusan (decision support systems), sistem ini meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus.
7.Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support Systems) dan Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-Support Collaborative Work Systems). Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems (DSS) menjadi suatu solusinya.
8. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
4. Penutup
Kesimpulan
manajemen informasi disebut Information Reseurces management (IRM) atau manajemen sumber informasi. Jika sebuah perusahaan menerapkan IRM, maka harus ada tiga unsur utama, yaitu:
1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan dan ia diberi titel Chief Information Officer (CIO) atau kepala bagian informasi.
2. CIO turut ambil bagian dengan eksekutif lain dalam menyusunan rencana jangka panjang untuk organisasi.
3. Salah satu rencana jangka panjang tersebut harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal (mikrokomputer), dengan penggunaan komputer remote dari terminal, penggunaan kompurisasi terpusat.
IRM adalah kebijaksanaan yang bersifat formal terhadap manajemen sumber informasi, dan akan menjadikankeadaan yang dinamis dan bahkan kondisi yang lebih baik dalam penggunaan komputer.

Saran
Disarankan kepada para pelaku perusahaan agar memperhatikan manajemen sumber informasi yang terkait dalam perusahaannya, agar dalam setiap sistem yang terkait dalm perusahaan tersebut menjadi lebih efektif dan efesien dalam pemrosesannya.

5. Referensi
http://ipoen.blogspot.com/
http://dewipratami.wordpress.com/
http://www.elvinmiradi.com/topik/manajemen+sumber+informasi.html
http://yudianto01.wordpress.com/2010/01/02/pengenalanan-manajemen-sumber-informasi/
http://blog.xtraboss.com/search/sumber-sumber+informasi+manajemen
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/manajemen-sumber-informasi-2/
http://www.tekbar.net/id/system-integration/learning-information-resource-management-irm.html
http://free-tutorial-for.me/tutorial-for-pengertian-manajemen-sumber-daya-informasi/
http://www.petrochemicaloiljobs.com/jobsearch/manajemen+sumber+daya+manusia+informasi+seminar+workshop
http://pdf2me.com/pdf/manajemen-sumber-daya-informasi.html

Sistem Development Life Cycle ( SDLC ) Beserta Fase-fasenya.

Sistem Development Life Cycle ( SDLC ) Beserta Fase-fasenya.

1. Pendahuluan
Semakin pesatnya kemajuan teknologi, semakin mendorong setiap orang untuk melakukan setiap aktivitasnya menggunakan teknologi, terutama dengan sistem penunjang didalamnya. Karena, dengan penggunaan sistem tersenut akan membuat setiap pengguana merasa percaya diri dan aman dalam menggunakannya.
Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer dapat dicapai salah satu
diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang benar. Saat ini
metode pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode pengembangan
System Develpoment Life Cycle (SDLC).

2. Tinjauan Pustaka
Departemen Kehakiman AS :
sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software.
3. Pembahasan
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan meng hasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut.
Langkah yang digunakan dalam SDLC meliputi :
(01) Perencanaan Sistem Informasi.
Perencanaan sistem informasi akan memberikan manfaat dalam bentuk:
(a) Pendefinisian ruang lingkup pengembangan sistem informasi.
(b) Identifikasi potensial masalah.
(c) Pengaturan urutan tugas pengembangan sistem informasi.
(d) Pengendalian.
(02) Analisis Sistem Informasi.
Analisis sistem informasi adalah telaah atas sistem berjalan dengan tujuan untuk
mendesain sistem baru atau menyempurnakan sistem lama.
Rincian tujuan dari tahapan analisis sistem informasi adalah untuk:
(a) Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem.
(b) Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
(c) Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini.
(d) Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
(03) Desain Sistem Informasi.
Desain sistem informasi adalah penentuan proses dan kebutuhan data dari sistem
yang baru.
Tahap-tahapan desain sistem informasi meliputi:
(a). Penyiapan Rincian Desain Sistem.
(b). Mengidentifikasi Konfigurasi Alternatif Sistem.
Tujuan dari tahapan ini adalah menggali (explore) perbedaan dari alternatif
sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
Hasil dari tahapan ini adalah dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang
akan digunakan untuk memperbaiki sistem.
(c). Mengevaluasi Konfigurasi Alternatif Sistem. Tujuan dari tahapan ini adalah
membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi
terstruktur. Hasil dari tahapan ini adalah hasil-hasil dari studi sistem.
(d). Memilih Konfigurasi Sistem yang Terbaik.
(e). Menyiapkan Proposal Implementasi.
(f). Menerima atau Menolak Implementasi Sistem.
(04) Implementasi Sistem Informasi.
Implementasi sistem informasi adalah penentuan proses dan kebutuhan data dari
sistem yang baru
Tahap-tahapan implementasi sistem informasi meliputi:
(a) Perencanaan Implementasi.
(b) Mengkomunikasikan Implementasi.
(c) Memperoleh Sumberdaya Hardware.
(d) Memperoleh Sumberdaya Software.
(e) Menyiapkan Database.
(f) Menyiapkan Fasilitas Fisik.
(g) Pelatihan.
(h) Menyiapkan Proposal Cutover.
Cutover sistem lama oleh sistem baru harus jelas. Tujuan dari cutover adalah
merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang
berhasil dibangun. Perubahan sistem merupakan tanggungjawab tim designer kepemakai.
Hasil dari cutover adalah rencana (jadwal dan metode)
perubahan sistem.
(i) Menerima atau Menolak Cutover Sistem.
(j) Melaksanakan Cutover Sistem.
(05) Pemakaian Sistem Informasi
Tahap-tahapan pemakaian sistem informasi meliputi:
(a) Penggunaan Sistem.
(b) Audit Sistem.
(c) Pemeliharaan Sistem.
Meliputi:
(i) Perbaikan Errors.
(ii) Modifikasi.
(iii) Penyempurnaan Sistem.
(d) Menyiapkan Proposal Rekayasa Sistem.
(e) Menerima atau Menolak Rekayasa Sistem.
4. Penutup
Kesimpulan
System Develpoment Life Cycle (SDLC) adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Dengan penggunaan SDLC sistem yang dibangun oleh programmer akan semakin lebih akurat.
Saran
Bagi setiap programmer disarankan untuk menggunakan SDLC dalam pengerjaan tahapan-tahapan analisis suatu sistem, karena dengan menggunakan SDLC tahapan-tahapan tersebut akan semakin lebih mudah untuk dikerjakan.
5. Referensi
http://mastomizagreenada.blogspot.com/2010/05/pengertian-system-development-life.html
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/09/25/pengertian-sdlcsystem-development-life-cycle/
http://www.elvinmiradi.com/topik/pengertian+information+systems+life+cycle.html
http://yuliagroups.wordpress.com
http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/pp172084.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/
Martin, Merle P. 1991. Analysis And Design of Business Information Sytems. New York:
Macmillan Publishing Company.
McLeod, R. & Schell, G. 2004. Management Information Systems. 9th Edition. New Jersey:
Prentice-Hall. Inc.
Whitten, J.L. Bentley, L.D. Dittman, K.C. 2002. Systems Analysis and Design Methods.
International Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
http://ermaliawinda.blogspot.com/

Komunikasi Data dan Keamanan Sistem Informasi

Komunikasi Data dan Keamanan Sistem Informasi

1. Pendahuluan
Dari pengalaman berbagai organisasi dalam pemanfaatan sistem informasi, salah satu hal yang dibutuhkan adalah bagaimana setiap organisasi dapat memastikan bahwa sistem informasi yang ada memiliki sistem pengamanan dan pengendalian yang memadai. Penggunaan sistem informasi di organisasi bukannya tanpa risiko. Penggunaan atau akses yang tidak sah, perangkat lunak yang tidak berfungsi, kerusakan pada perangkat keras, gangguan dalam komunikasi, bencana alam, dan kesalahan yang dilakukan oleh petugas merupakan beberapa contoh betapa rentannya sistem informasi menghadapi berbagai risiko dan potensi risiko yang kemungkinan timbul dari penggunaan sistem informasi yang ada.
2. Tinjauan Pustaka
3. Pembahasan
Beberapa ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem informasi, adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan perangkat keras.
2. Perangkat lunak tidak berfungsi.
3. Tindakan-tindakan personal.
4. Penetrasi akses ke terminal.
5. Pencurian data atau peralatan.
6. Kebakaran.
7. Permasalahan listrik.
8. Kesalahan-kesalahan pengguna.
9. Program berubah.
10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi.
Semakin meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap teknologi informasi telah membuat para pengembang dan pengguna sistem informasi untuk menempatkan perhatian yang khusus, terutama aterhadap permasalahan permasalahan yng dapat menjadi kendala untuk penggunaan sistem informasi secara memadai. Paling tidak ada 3 hal yang menjadi perhatian khusus di sini, yaitu:
1. Bencana (disaster)
Perangkat keras komputer, program-program, file-file data, dan peralatan-peralatan komputer lain dapat dengan seketika hancur oleh karena adanya bencana, seperti: kebakaran, hubungan arus pendek (listrik), tsunami, dan bencana-bencana lainnya. Jika bencana ini menimpa, mungkin perlu waktu bertahun-tahun dan biaya yang cukup besar (jutaan dan bahkan mungkin milyaran rupiah) untuk merekonstruksi file data dan program komputer yang hancur.
2. Sistem Pengamanan (security)
Merupakan kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data.
3. Kesalahan (errors)
Komputer dapat juga menyebabkan timbulnya kesalahan yang sangat mengganggu dan menghancurkan catatan atau dokumen, serta aktivitas operasional organisasi. Kesalahan (error) dalam sistem yang terotomatisasi dapat terjadi di berbagai titik di dalam siklus prosesnya, misalnya: pada saat entri-data, kesalahan program, operasional komputer, dan perangkat keras.
4. Penutup
Kesimpulan
Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Institusi/organisasi menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan perlindungan yang diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
Saran
Bagi setiap pengguna sistem informasi yang berupa apa pun, agar lebih memperhatikan keamanan dalam sistem yang sedang atau pun telah digunakannya. Karena, banyak hal-hal yang tidak bias diperkirakan sebelumnya dalam penyimpanan informasi tersebut.
5. Referensi
http://yemimaidea-41207373.blogspot.com/
http://pdf2me.com/pdf/manajemen-sumber-daya-informasi.html
http://www.linkpdf.com/download/dl/pengantar-keamanan-sistem-komputer-and-jaringan--.ppt
http://www.jevuska.com/topic/makalah+tentang+session+dalam+komunikasi+data.html
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8146/title_keamanan-kontrol-sistem-informasi/
http://maxall.web.id/Analisis-Keamanan-Sistem-Informasi-Akademik-Berbasis-Web-Di-....html
http://pelangibersinar.blogspot.com/2009/10/keamanan-sistem-informasi-dan.html
http://wildawilda.wordpress.com/2009/12/17/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/
http://mobilterbaru.com/info/sistem-keamanan-komunikasi
http://www.simplearning.co.cc/2009/12/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi.html
http://www.simplearning.co.cc/2009/12/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi.html

Sabtu, 30 Oktober 2010

Model Sistem Umum Perusahaan

Model Sistem Umum Perusahaan

1. pendahuluan

Dengan semakin maraknya persaingan bisnis dari tahun ke tahun, semakin mendorong para pelaku bisnis tersebut untuk lebih berinovasi dalam perkembangan bisnisnya.
Begitu pula dengan model sistem umum yang digunakan dalam perusahaan tersebut sangantlah beraneka ragam, dengan lebih memperhatikan model yang digunakan tentulah akan sangat berpengaruh terhadap sistem-sistem yang terkait dengan perusahaan.

2. Tinjauan Pustaka
3. Pembahasan
Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
Terdapat empat jenis model dasar, yaitu :
1. Model fisik,
2. Model naratif,
3. Model grafik,
4. Model matematika.
1.ModelFisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tigas dimensi. Model fisik yang digunakan dalam dunia bisnis meliputi maket pusat perbelanjaan, atau prototype model baru.
Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
2.ModelNaratif
Menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling populer. Model ini sering digunakan para manajer, namun jarang dikenali sebagai suatu model.
3.ModelGrafik
Menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol atau bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk mengkomunikasikan informasi. Banyak laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang saham berisikan grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para manajer.
Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yang digunakan oleh analisis sistem dan programmer yang bersifat grafik. Contohnya bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram – DFD).
4.ModelMatematika
Sebagian besar perhatian dalam pembuatan model bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Semua rumus atau persamaan matematika adalah suatu model matematika. Model matematika yang digunakan para manajer bisnis umumnya tidak lebih rumit daripada model yang biasa digunakan dalam matematika.
Keunggulan model matematika adalah ketelitiannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek serta menyediakan kemampuan prediksi. Matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih banyak disbanding model grafik yang hanya dua dimenasi atau model fisik yang tiga dimensi. Bagi ahli matematika dan manajer yang menyadari kerumitan sistem bisnis, kemampuan multidimensional model matematik adalah modal yang berharga.
jenis model dasar memiliki kegunaan sebagai berikut :
o Mempermudah pengertian (pemahaman)
o Mempermudah komunikasi
o Memperkirakan masa depan

MODEL SISTEM UMUM
Pendekatan yang dilakukan dalam hal ini adalah berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang digunakan adalah model sistem umum perusahaan.
Sistem Fisik : meliputi arus sumber daya fisik
Sistem Konseptual : Sistem Lingkaran Terbuka, Sistem Lingkaran Tertutup

Pengendalian Manajemen : menggambarkan output sistem
Pengolah Informasi : berupa mekanisme perjalanan informasi

Dimensi Informasi : meliputi Relevansi, Akurasi, Ketepatan Waktu, Kelengkapan

4. Penutup
Kesimpulan
Dengan banyaknya sistem yang tergabung dalam suatu model umum perusahaan, sangatlah membantu para pelaku perusahaan untuk menjalankan tugas-tugasnya dalam memajukan perusahaannya, dan sistem tersebut sangatlah berguna bagi seorang manajer dalam pengambilan sebuah keputusan.
Saran
Model sistem umum perusahaan ini sangatlah penting bagi semua pelaku perusahaan, dan juga sistem yang terkait didalamnya, maka setiap individu yang terkait dalam sistem ini harus sangat memperhatikan model-model umum yang ada pada perusahaan.
5. Referensi
http://dna2db19.blogspot.com/2010/01/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://zhiimon.blogspot.com/2009/11/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://nurmalitaseptiani.wordpress.com/2009/11/20/model-sistem-umum-perusahaan/
http://justplaymyskateboard.blogspot.com/2010/01/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://ruzdeeweb.com/search/model+sistem+umum+perusahaan+warta+warga
http://www.copasmedia.com/?s=Model+Sistem+Umum+Perusahaan
http://www.rickyeka.com/topics/model-sistem-umum-perusahaan--warta-warga.html
http://pastryandbakery.com/search/nyunnyunmanyun-model-sistem-umum-perusahaan
http://penyo.web.id/search/model+sistem+umum+perusahaan+warta+warga
http://indoartikel.com/berita_model_sistem_umum_perusahaan__warta_warga

Teknologi Perdagangan Melalui jaringan Elektronik

Teknologi Perdagangan Melalui jaringan Elektronik

1. Pendahuluan
Semakin pesatnya kemajuan teknologi, semakin mendorong setiap orang untuk melakukan setiap aktivitasnya menggunakan teknologi, karena banyak keuntungan yang didapat dengan pemanfaatan teknologi tersebut.
Salah satu dari pemanfaatan teknolgi tersebut adalah dalam bidang perniagaan atau perdagangan, yang biasanya banyak digunakan oleh perusahan-perusahan besar dimana setiap aktivitas perkantorannya sudah sangat memperhatikan mengenai perkembangan teknologi.

2. Tinjauan Pustaka
3. Pembahasan
Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Perdagangan melalui jaringan elekronik dapat didefenisikan dengan sangat sempit, bahkan dapat dikatakan hanya mencakup transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok, dan sering digambarkan dalam internet, seolah-olah tidak ada alternatif komunikasi lain.
Kita mengambil pandangan yang jauh lebih luas. Kita mendefenisikan perdangan melalui jaringan elektronik sebagai pengguna komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan.
Perusahaan-perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan diseluruh organisasi. Perbaikan ini diharapkan menghasilkan tiga manfaat utama, yakni:
 Pelayanan pelanggan yang lebih baik
 Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik
 Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat
Kendala dari perdagangan melalui jaringan elektronik :
* Biaya Tinggi
* Masalah Keamanan
* Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia
Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik :
* Mengumpulkan intelijen bisnis
* Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)
Sejarah Perkembangan Elektronik
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (IOS). Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.

Strategi yang paling penting adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Nama yang berkaitan dengan strategi ini adalah sistem antar-organisasi (IOS). EDI merupakan subset dari IOS
Ada tiga pilihan teknologi utama sambungan langsung (Direct Connectivity), jaringan bernilai tambah (Value Added Network) dan internet.
1. Sambungan Langsung
Perusahaan dapat membentuk kaitan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia jasa komunikasi umum.
2. Jaringan Bernilai Tambah
Jaringan bernilai tambah (Value Added Network) disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet
Internet memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan. Sebagian besar kebangkitan perdagangan melalui jaringan elektronik diharapkan berasal dari perusahaan-perusahaan yang akan mempromosikan dan dalam beberapa kasus mengirimkan produk mereka melaui internet.
4. Penutup
Kesimpulan
Dengan adanya penemuan terhadap perdagangan melalui jaringan elektronik, ini akan lebih memudahakan proses jual-beli ataupun transaksi-transaksi yang ada pada suatu sistem perdagangan lainnya.
Saran
Masih banyak sekali kendala yang ada dalam sistem perdagangan melalui jaringan elektronik ini, terutama dalam bidang keamanan, dalam hal ini pemerinyah diharapkan agar lebih memperhatikan sistem-sistem yang ada pada perdagangan melalui jaringan elektronik dan semacamnya.

5. Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
http://betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+6+Perdagangan+Melalui+Jaringan+Elektronik.doc
http://nanienuneno.blogspot.com/2010/01/perdagangan-melalui-jaringan-elektronik.html
http://gerudawjarit.blogspot.com/2009/12/menggunakan-teknologi-informasi-dalam.html
http://www.simplearning.co.cc/2009/12/e-commerce-strategi-penerapan-bisnis.html
http://nanienuneno.blogspot.com/2010/01/perdagangan-melalui-jaringan-elektronik_08.html
http://kibaw90.wordpress.com/2010/01/03/e-commerce/
http://budhivensius.blogspot.com/2009/12/perdagangan-melalui-jaringan-elektronik.html
http://andrykusuma.wordpress.com/2009/12/31/e-commerce-perdagangan-elektronik/
http://irvhan.student.ung.ac.id/files/2010/06/SISTEM-INFORMASI-MANAJEMEN.ppt

Elektronik Data interchange (EDI) dan Information Organitation System (IOS)

Elektronik Data interchange (EDI) dan Information Organitation System (IOS)
1. Pendahuluan
Penggunaan tekhnologi di masa ini sangatlah bermanfaat bagi seluruh aktivitas dan kegiatan manusia, beserta dengan diiringi penggunaan jaringan internet, banyak kegiatan yang sebelumnya sulit dikerjakan menjadi lebih mudah, dan praktis. Diantaranya adalah, sistem perdagangan seperti e-commerce. Tetapi, banyak individu yang khawatir menggunakan sistem perdagangan melelui jaringan tersebut, karena belum adanya tindak lanjut hukum yang melindungi. EDI dan IOS hadir untuk membantu para customer untuk melindungi sistem perdagangan yang memenfaatkan jaringan internet tersebut.
2. Tinjauan Pustaka
3. Pembahasan
Elektronik Data interchange (EDI) dan Informatin Organitation System (IOS) merupakan strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik.
Kedua istilah tersebut sering digunakan bergantian, tetapi jika dibuat suatu perbedaan, EDI dianggap subset dari IOS pertukaran data elektronik adalah cara untuk mencapai sistem antar-organisasi.
Sistem Antar Organisasi (Information Organitation System-IOS)
Manfaat secara langsung IOS :
1.Efisiensi komparatif, dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing
- Efisiensi internal, perbaikan-pebaikan dalam perusahaan
- Efisiensi antar-organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusaahaan lain
2. Kekuatan tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar:
- Keistimewaan produk yang unik
- Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian
- Peningkatan biaya peralihan
Manfaat secara tidak langsung IOS :
- Mengurangi kesalahan
- Mengurangi biaya
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Meningkatkan kemampuan bersaing
- Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
- Meningkatkan pelayanan pelanggan
Pertukaran Data Elektronik (EDI)
EDI (Electronic Data Interchange) merupakan suatu sistem yang memungkinkan data bisnis seperti dokumen pesanan pembelian dari suatu perusahaan yang telah memiliki system informasi dikirimkan keperusahaan lain yang telah memiliki system informasi.
Dengan EDI ini perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pertukaran data baik didalam internal organisasi ataupun dengan pihak stakeholder. Berikut ini ialah keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI.
Keuntungan penggunaan EDI :
 Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
 Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
 Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
 Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
 Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien

4. Penutup
Kesimpulan
EDI dan IOS sangatlah membantu dalam penggunaan sistem perdagangan melelui jalur elektronik , karena dengan EDI dan IOS para pengguna layanan perdagangan elektronik tidak perlu khawatir dengan gangguan sistem yang terjadi, DEDI dan IOS dapat melindungi .
Saran
EDI dan IOS memang telah dapat melindungi sistem layanan perdagangan melalui jalur internet dengan baik, tetapi hal tersebut juga harus didukung dengan adanya hukum yang kuat, yang dapat membuat jera para pelaku penipuan yang beraksi dalam layanan jalur perdagangan internet.

5. Referensi
ebisnis.wordpress.com/…/e-operasional-resource-management/
chochokye.wordpress.com/…/1-perdagangan-melalui-jaringan-elektronik-e-commerce/ – 1 jam yang lalu
www.kuliahstmikindo.co.cc/…/teknologi-informasi-dalam-perdagangan.html
http://www.sentralweb.com/
www.cert.or.id/~budi/presentations/e-commerce-indonesia.ppt Anggraeni Srihartati0905017012
http://www.total.or.id/info.php?kk=Electronic%20Data%20Interchange
http://blog.unila.ac.id/nurul170389/2009/03/14/elektronik-data-interchange/
http://syopian.net/blog/?p=361

http://greeaone.wordpress.com/2010/10/09/evolusi-sistem-informasi-manajemen-berdasarkan-cbis/
http://esti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.2

E-Commerce dan Perkembangannya di Indonesia

E-Commerce dan Perkembangannya di Indonesia


1. Pendahuluan
Di era modernisasi , banyak orang memanfaatkan tekhnologi informasi dalam kegiatan sehari-hari. Baik yang bersifat non komersial, ataupun yang bersifat komersial.
Melalui pemanfaatan tekhnologi kegiatan jual-beli akan lebih mudah di jalankan.
Tekhnologi yang sekarang ini sedang marak dan berkembang di Indonesia adalah E-Commerce, E-Commerce sangat membantu para pelaku ekonomi dalam melaksanakan kegiatan ekonomi.

2. Tinjauan Pustaka
Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan website yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi.Sehingga belum dapat dikatakagorikan sebagai e-commerce karena tidak adanya transaksi elektrinik di dalamnya.

3. Pembahasan
E-Commerce (Electronic Commerce) merupakan suatu kegiatan penjualan, pembelian, dan pendistribusian barang atau pun jasa melalui media elektronik, seperti : internet, televise, atau jaringan komputer lainnya.
E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
• Business to business (B2B): Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
• Business to consumer (B2C): Bisnis antara perusahaan dengan pelanggan.
• Consumer to consumer (C2C): Bisnis antara pelanggan dengan pelanggan.
• Government: G2G: Bisnis antara pemerintah dengan pemerintah.
• G2B: Bisnis antara pemerintah dengan perusahaan.
• G2C: Bisnis antara pemerintah dengan pelenggan.
E-Commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website).
E-Commerce di Indonesia
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, pertama dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online.Kemudian disusul dengan Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall ,ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja).
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kunci Sukses E-Commerce :
Banyak factor-faktor penting yang dapat menjadi kunci sukses dalam perkembangan e-commerce, diantaranya :dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang lainnya adalah:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Masalah pada E-Commerce
1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
2. Ketidak jelasan terhadap para pelaku pelanggaran yang terjadi pada sistem e-commerce.
Aplikasi bisnis pada E-Commerce
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
• E-mail dan Messaging
• Content Management Systems
• Dokumen, spreadsheet, database
• Akunting dan sistem keuangan
• Informasi pengiriman dan pemesanan
• Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
• Sistem pembayaran domestik dan internasional
• Newsgroup
• On-line Shopping
• Conferencing
• Online Banking

4. Penutup
Kesimpulan
Di era modernisasi seperti saat ini, penggunaan e-commerce sangatlah tepat, karena dengan menggunakan e-commerce semua transaksi akan lebih efektif dan efisien, terutama bagi individu yang tidak banyak memiliki waktu luang untuk melakukan transaksi kecil.
Saran
Harus ada penegakan hukum bagi pelanggaran yang dilakukan seseorang dalam sistem e-commerce, hal tersebut harus dilakukan karena agar para konsumen lebih nyaman, aman, dan percaya terhadap sistem e-commerce. Pempublikasian e-commerce pun harus lebih ditingkatkan, agar seluruh lapisan masyarakat dapat menggunakannya.

5. Referensi
http://www.matabumi.com/cerita/perkembangan-e-commerce-di-indonesia


http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
http://www.makalahmanajemen.com/
http://www.sentralweb.com/
www.cert.or.id/~budi/presentations/e-commerce-indonesia.ppt Anggraeni Srihartati0905017012
http://www.ecommerce-indonesia.com/
http://oyowartoyo.files.wordpress.com/
http://kenarok2080.googlepages.com/
http://miftah.staff.gunadarma.ac.id/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/

Evolusi Sistem Informasi Manajemen berdasarkan CBIS (Computer Base Information System).

Evolusi Sistem Informasi Manajemen berdasarkan CBIS
(Computer Base Information System).

1. Pendahuluan
Sebelumnya saya telah membahas mengenai definisi dan fungsi Sistem Informasi Manajemen, beserta komponen-komponen yang terkandung dalam Sistem Informasi Manajemen. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Evolusi Sistem Informasi Manajemen berdasarkan CBIS (Computer Base Information System).
CBIS sendiri lebih ditekankan pada suatu sistem informasi yang menggunakan komputer, dengan kata lain suatu sistem informasi yang berbasis komputer.

2. Tinjauan Pustaka

1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan

3. Pembahasan
Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS (Computer Base Information System) merupakan suatu sistem pengolahan data yang menjadi sebuah informasi yang berkualitas, yang pada akhirnya akan membantu seorang manajer dalam pengambilan keputusan.
Berikut beberapa istilah yang terkait dalam CBIS, antara lain adalah:
• Data
• Informasi
• Sistem
• sistem informasi
• basis komputer.

Evolusi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
a) Fokus pada Data (S.I.A)
SIA merupakan suatu sistem informasi yang bergerak pada aplikasi akuntasi. SIA merupakan sebuah keharusan bagi setiap perusahaan, karena pada dasarnya SIA sangat menunjang pada pengolahan sebuah data yang dibutuhkan perusahaan, walaupun pada dasarnya SIA lebih berorientasi pada data dibandingkan pada informasi.
Tugas utama SIA adalah :
 Mengumpulkan data
 Manipulasi data
 Menyimpan data
 Mengumpulkan dokumen
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP), kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP), dan akhirnya menjadi Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
b) Fokus pada Informasi (SIM)
Merupakan suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi setiap pemakai dengan kebutuhan yang beragam. Pada dasarnya setiap aplikasi yang ada dalam komputer harus menerapkan tujuan utamanya, yakni memberikan sebuah informasi pada masa lalu, yang berpengaruh pada masa sekarang, dan masa depan, guna pengambilan sebuah keputusan.
c) Fokus pada Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Merupakan suatu sistem informasi yang bersifat interaktif, dimana pada bagian ini seorang manajer harus sudah dapat mengambil keputusan dengan informasi-informasi yang telah tersedia.
d) Fokus pada Komunikasi (OA)
Otomatisasi Kantor menekankan memberikan informasi baik bersifat formal maupun informal kepada orang-orang yang terkait dalam perusahhan tersebut, sehingga akan memudahkan komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas.

e) Fokus Potensial pada Konsultasi (Sistem Pakar)
Sistem pakar mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah yang rumit untuk pemakai. Sistem ini berbasis pengetahuan yang menyerupai seorang pakar dalam menyelesaikan sebuah masalah.
4. Penutup
a. Kesimpulan
Evolusi sistem informasi manajemen berbasis komputer memiliki sub-sub peting didalamnya, dimana satu sama lainnya sangat berhubungan dan saling menunjang, dan tujuan dari bagian-bagian tersebut adalah untuk memperoleh sebuah keputusan dari informasi-informasi yang terkait guna meningkatkan sebuah produktivitas sebuah perusahaan.
b. Saran
Bagi para pelaku kegiatan manajemen, bagian dari evolusi sistem informasi manajemen diatas sangatlah harus diperhatikan, terutama dalam terciptanya suatu kegiatan permanajemenan yang baik.
Dalam kegiatannya pun komputer merupakan alat yang paling dibutuhkan dalam sistem informasi manajemen, dengan adanya komputer kita dapat menghematan waktu (time saving), menghematan biaya (cost saving), dan peningkatan efektivitas (effectiveness).
5. Referensi
http://akmaldarmawansyarief.blogspot.com/
http://greeaone.wordpress.com
http://www.ilmukomputer.org/
http://yulieee.wordpress.com/
http://kibaw90.wordpress.com
http://www.makalahmanajemen.com
http://miftah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/
http://oyowartoyo.files.wordpress.com
http://zaalicious.blogspot.com/
http://blog.re.or.id/

Selasa, 28 September 2010

Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

Komponen-komponen Pendukung Sistem Informasi Manajemen
( SIM )

1. Pendahuluan
Dalam penyajiannya suatu sistem informasi tidak akan berdiri sendiri tanpa adanya suatu komponen-komponen pendukung didalam sistem tersebut. Karena, dengan adanya komponen-komponen tersebutlah suatu sistem dapat menyajikan informasi yang tepat dan akurat yang sesuai dengan tujuan dari pengorganisasian sebuah manajemen.
Sebuah keputusan yang diperoleh dari suatu sistem informasi yang tercipta juga dikarenakan karena berbagai macam komponen yang ada pada sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, suatu keputusan yang diperoleh sangatlah bergantung pada komponen-komponen yang terkandung dalam sebuah sistem informasi.

2. Tinjauan Pustaka
1) Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri.
2) Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :

a. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
b. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
c. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
d. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
e. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.

3. Pembahasan
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem informasi. Komponen SIM terbagi menjadi dua, yakni komponen Sistem Informasi Manajemen Fungsional dan komponen Sistem Informasi Manajemen Fisik.
Komponen Sistem Informasi Manajemen Fungsional adalah :
a. Sistem administrasi dan oprasional : Mencangkup bagian personalia, administrasi dan sebagainya, dimana sistem ini yang biasa melakukan tugas-tugas rutin.
b. Sistem pelaporan Manajemen : bagian yang bertugas menyiapkan laporan-laporan yang bersifat periodik.
c. Sistem Database : system ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi
d. Sistem Pencarian : berfungsi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan, guna pengambilan keputusan.
e. Manajemen Data : berfungsi sebagai media penghubung.


Ada beberapa komponen-komponen pendukung SIM yang bersifat Fisik, antara lain :
1. Perankat keras ( Hardware ) : Perangkat keras bagi suatu sistem informasi meliputi monitor, printer dan lain-lain.
2. Perangkat lunak ( software ) : Berupa file-file yang terkandung didalamnya.
3. Database : File yang berisi program dan data, yang terdata data penyimpanan secara fisik.
4. Prosedur : Komponen fisik yang tersedia berupa buku panduan dan instruksi.
5. Personil ( Brainware ) : Meliputi operator komputer, analis sistem, programmer, dan lain-lain.






4. Penutup
Kesimpulan
Dari komponen-komponen yang ada dalam Sistem Informasi Manajemen satu sama lain saling mempunyai keterkaitan yang sangat erat, karena dengan keterkaitan itulah para pengguna dapat memperoleh sebuah keputusan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Saran
Disarankan kepada para pengguna Sistem Informasi Manajemen agar mengetahui dan mempelajari komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi tersebut, karena dengan mengetahui lebih dalam mengetahui komponen-komponen tersebut tentulah para pengguna dapat memperoleh informasi yang akurat, yang akan dipergunakan unruk pengambilan sebuah keputusan.

5. Referensi
http://blog.re.or.id
http://apr1l-si.comuf.com
http://blog.its.ac.id
http://www.scribd.com
http://www.gudangmateri.com
http://www.docstoc.com
http://ruzdeeweb.com
http://mail.si.itb.ac.id
http://www.ittelkom.ac.id
www.rijalfadilah.net

Gambaran Umum dan Struktur Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

Gambaran Umum dan Struktur Sistem Informasi Manajemen
( SIM )

1. Pendahuluan
Semakin berkembangnya sistem informasi menuntut para pengguna agar lebih dalam lagi mempelajari dan mengetahui ilmu-ilmu yang terkait pada sistem informasi tersebut.
Sistem informasi pun sangat menunjang sebuah manajemen yang terkait pada sebuah sistem kantor yang didalamnya sangat berpengaruh terhadap sebuah pengambilan keputusan. Didalam sistem informasi lah dijelaskan bagaimana suatu informasi menjalankan peranannya dalam proses sebuah pengambilan keputusan yang berkualitas, yang diharapkan oleh semua pihak-pihak yang terkait didalamnya.

2. Tinjauan Pustaka
A. Gordon B. Davis dalam buku “ Management Information System; conceptual foundation, structure and development : “ SIM adalah sistem manusia atau mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan didalam suatu organisasi “.
B. Drs. Komaruddin dalam buku “ Ensiklopedia Manajemen “: “ SIM adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen “.
C. Joseph F. Kelly dalam buku “ Computerized Management Information System “: “ SIM adalah perpaduan antara sumber daya manusia dan sumber daya yang berbasis computer, dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien serta perencanaan bisnis “.
3. Pembahasan
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon B. Davis )
1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya.
2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Mencangkup bidang pemasaran, produksi, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Secara konseptual meliputi : pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum.



4. Penutup
Kesimpulan
Didalam penjelasan telah diinformasikan bagaimana suatu sistem dapat terbentuk menjadi sebuah informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan sebuah keputusan, yang didalamnya terbentuk dari sebuah sitruktur-struktur yang terkait.
Saran
Sebaiknya para pengguna sistem informasi harus mempelajari terlebih dahulu struktur-struktur yang terkait dalam penciptaan sebuah informasi, agar hasil dari keputusan yang diperoleh pun dapat sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

5. Referensi
http://elearning.gunadarma.ac.id
http://nissaajah91.wordpress.com
http://wartawarga.gunadarma.ac.id

http://www.stmikmj.ac.id

Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar SIM. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia

www.smecda.com

http://22adi.blogspot.com

http://nadiapritta.blogspot.com

http://id.wikipedia.org

http://www.ittelkom.ac.id

Definisi dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen ( SIM )



Definisi dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen
( SIM )
1. Pendahuluan

            Di era modernisasi seperti saat ini, dimana seluruh aspek-aspek telah berbondong-bondong dalam penerapan teknologi , begitu juga pada sistem informasi manajemen yang semakin lama, semakin pesat kemajuannya.
            Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan perubahan yang cukup menonjol dalam pengambilan keputusan oleh seorang manajer. Perkembangan sistem informasi manajemen pun telah menyebabkan perubahan pada peran seorang manajer untuk selalu dapat informasi yang akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam pengambilan sebuah keputusan.
            Meningkatnya teknologi informasi, khususnya internet telah memberi kesempatan kepada setiap orang agar lebih cepat dan akurat dalam memperoleh sebuah informasi.


2. Tinjauan Pustaka

  1. Sistem Informasi Manajemen adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
  2. Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
  3. Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

3. Pembahasan
                   Untuk memehami konsep dasar SIM, para pengguna harus dengan jelas mengetahui konsep-konsep dasar SIM dengan baik. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu :
  • Sistem : merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.
  • Informasi : hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem.
  • Manajemen : proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis yang sangatlah
menunjang yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch
2. Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file

Fungsi Sistem Informasi Manajemen
            Agar sebuah informasi yang dihasilkan pada suatu sistem informasi dapat berguna bagi kelangsungan pengorganisasian yang baik maka analis sistem harus betul-betul mengetahui kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, berikut ini beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat .
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan .
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi .
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mendata tentang persediaan barang agar tetap konsisten dalam penjualan.
10. Sistem Informasi Manajemen digunakan untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan seorang manajer.
11. Sistem informasi digunakan untuk pengendalian operasional.
12. sistem informasi digunakan untuk perencanaan startegis .

4. Penutup
    Kesimpulan
            Dapat ditarik kesimpulan dari definisi-definisi yang tertera diatas, Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
            Dapat pula disimpulakan tujuan umum Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Saran
      Bagi setiap individu yang ingin menggunakan Sistem Informasi manajemen, disarankan agar terlebih dahulu mengetahui dan mengerti konsep-konsep yang ada pada Sistem Informasi tersebut, agar dalam penyajian informasi tidak terjadi kekeliruan antara sistem yang telah dibuat dengan keputusan yang telah ditetapkan.

5. Referensi
      miftah.staff.gunadarma.ac.id

Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar SIM. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia