Tugas 1 (ILMU SOSIAL DASAR)
1. Sebutkan definisi dari :
· Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.
Dalam ilmu sosial,
individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok
sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih
kecil.
Pada
dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan
membentuk kelompok atau masyarakat. Individu
tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana
dirinya bergabung.
·
Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut
Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
·
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Ø Masalah
yang timbul dalam keluarga
Banyak sekali masalah-masalah yang timbul dalam
keluarga, diantaranya perceraian orang tua, perselisihan sesama saudara, hingga
hal yang kecil yang mungkin bisa dianggap sepele seperti pemilihan jurusan
dalam pendidikan. Hal tersebut seringkali dipicu dengan kurangnya komunikasi
antara sesama anggota keluarga dan perbedaan pendapat yang sama-sama
beranggapan bahwa pendapat yang diutarakannya sama-sama benar, baik itu orang
tua ataupun anak.
Contohnya,
perbedaan pendapat dalam pemilihan jurusan yang dialami seorang anak bernama
Lia yang. Lia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, ia merupakan salah satu
siswi disalah satu SMA Negeri di kota Bogor, saat ini ia duduk di kelas 1 dan
akan menginjak ke kelas 2, dimana pada kelas 2 akan dibagi menjadi dua jurusan
yaitu IPA dan IPS. Pemilihan jurusan pada sekolah Lia ditentuan dengan melalui
tes psikotes yang kemudian diserahkan langsung kepada masing-masing murid
sesuai dengan minatnya. Lia berkeinginan untuk memilih jurusan IPS dengan
alasan sangat menyukai pelajaran bahasa Jepang sejak pertama kali
mempelajarinya di kelas 1, dan berkeinginan untuk mengambil jurusan bahasa
Jepang pada saat masuk dalam perguruan tinggi, oleh sebab itu Lia tidak ingin
terlalu berpusing ria dengan pelajaran-pelajaran yang ada dalam jurusan IPA,
karena kebanyakan perguruan tinggi tidak mengharuskan mahasiswa nya yang masuk
jurusan bahasa berasal dari jurusan IPA pada waktu SMA, tetapi keinginan Lia
tersebut tidak dibarengi dengan keinginan orang tuanya yang menginginkan Lia
untuk masuk kejurusan IPA, karena orang tua Lia menganggap Lia mampu untuk
mengikuti pelajaran-pelajaran yang ada di jurusan tersebut, dan orang tua nya
juga berpikiran karena anak-anak yang berasal dari jurusan IPA ketika SMA dapat
memilih jurusan mana saja ketika masuk di perguruan tinggi.
Ø Solusi
Solusi yang terbaik dari masalah yang dialami Lia
adalah dengan beberapa cara, diantaranya yang pertama dengan memberikan
penjelasan secara langsung kepada orang tuanya apa yang sebenarnya diinginkan
oleh Lia, dan alasan Lia untuk memilih jurusan IPS, tentu saja hal tersebut
dilakukan dengan cara berbicara langsung bertatap muka dan tanpa emosi
Solusi
yang kedua adalah dengan menuruti apa yang orang tua Lia inginkan, pada posisi
ini orang tua lah yang harus memberikan pemahaman kepada Lia, agar Lia dapat menerima
keinginannya untuk masuk di jurusan IPA dan dapat menjalankannya tanpa beban,
dan itu sangat penting untuk proses pembelajaran yang akan Lia jalankan di
jurusan IPA nantinya, dan tidak akan mempengaruhi prestasi yang akan Lia capai
kedepannya.
Ø Masalah
yang timbul dalam masyarakat
Tawuran, bukan hanya dilakukan oleh pelajar, tetapi hal
tersebut dilakukan juga oleh para warga,
yang belum lama terjadi antarwarga Gang Intan dan Gang Topaz RW 1 dan RW 2 Johar
Baru, yang menyebabkan seorang polisi menjadi korban.
Brigadir Sugito Aritonang,
anggota Polsek Johar Baru, mengalami luka di bagian punggung akibat siraman air
keras. Saat tawuran pecah, Sugito yang berada di lokasi hendak memisahkan kedua
kelompok warga yang bertikai. Namun secara tiba-tiba, korban mendapat siraman
cairan air keras dari arah belakang. Seragam kepolisian yang ia kenakan pun
robek terkena cairan berbahaya tersebut. Akibatnya, punggung Sugito melepuh. Ia
langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Satreskrim Polres Metro
Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan mengatakan, polisi masih
melakukan penyidikan lebih lanjut terkait terjadinya tawuran antarwarga yang
sering kali terjadi di kawasan Johar Baru. Setelah kejadian tersebut, polisi
mengadakan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara. "Kita sudah sweeping dan
olah TKP. Kami amankan puluhan orang," ujarnya ketika dihubungi. Sekitar
30 orang yang telah digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Pusat akan diperiksa
dan didata. "Tidak semua yang kita angkut akan kita tahan. Jika
berdasarkan keterangan melakukan aksi tawuran, baru kita tahan," ucapnya.
Tawuran
yang kesekian kalinya tanpa adanya penyebab yang jelas kembali terjadi di Johar
Baru. Warga Gang Intan dan Gang Topaz RW
1 dan RW 2, Johar Baru, saling serang di Jalan Intan, Kelurahan Galur,
Kecamatan Johar Baru. Tawuran ini sempat mereda, tetapi kembali berlanjut
hingga dini hari pada hari berikutnya.
Ø Solusi
Nampaknya peristiwa ini bukanlah peristiwa yang dengan
mudah dapat diselesaikan, pemasangan pagar pembatas yang tinggi tidak juga
membuahkan hasil, begitupun dengan ikrar perdamaian yang sangat sudah sering
kali diucapkan, tidak juga membuat kedua belah pihak memngentikan tawuran,
karena tawuran yang mereka alukan sudah menjadi tradisi, dan bukan sekali atau
dua kali terjadi, maka salah satu cara untuk mengatasi tawuran antar warga ini
adalah dengan perubahan budaya
Para
warga harus disadarkan oleh kondisi mereka saat ini yang tidak wajar, dan
menanyakan kondisi seperti apa yang mereka inginkan, dari sanalah kita dapat
mengetahui alasan sebenarnya mereka melakukan hal tersebut, dan menciptakan
sebuah budaya baru yang kedepannya diharapkan lebih baik dibanding budaya
tawuran yang mereka lakukan, tentu saja tidak dalam waktu yang singat.
Pembentukan budaya baru membutuhkan waktu yang lama untuk setiap individu
menpelajarinya, menyesuaikannya, dan menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Sebutkan definisi dari :
· Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
· Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
Sebagai
calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara
internasional, WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24
tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja.
International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan
penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah
individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun
belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan
sosial maupun kultural.
Sedangkan menurut draft RUU
Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun.
Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis
dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda
dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang
berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.
Dalam kosakata bahasa Indonesia,
pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali
terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam.
Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori
usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/
kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan progresif.
Ø Peranan pemuda dalam masyarakat
Banyak sekali peranan pemuda yang dapat dijumpai dalam
masyarakat. Dari sisi usia, pemuda terbagi kedalam dua fase yaitu fase
puber/remaja berusia antara 10 sampai 21 tahun, dan fase dewasa awal berusia
antara 21 sampai35 tahun. Sebagian berpendapat bahwa siapapun yang berusia
dibawah 40 tahun semenjak ia menjadi baligh bisa disebut sebagai pemuda.
Alasan
mengapa pemuda harus berperan dalam masyarakat, alasan pertama karena pemuda
adalah generasi penerus, yaitu generasi yang meneruskan generasi yang
sebelumnya yang baik. Alasan kedua, karena pemuda adalah generasi pengganti,
yakni menjadi pengganti generasi sebelumnya yang buruk.
Contoh
pemuda yang memiliki peranan penting dalam kemerdekaan adalah Soekarno dan
tokoh-tokoh pergerakan pemuda di Indonesia pada zaman kemerdekaan (SDI, Budi
Utomo, Perhimpunan Indonesia). Peranan pemuda berikutnya bisa kita lihat dalam
gerakan mahasiswa Indonesia tahun 1965 (Tritura), 1974 (Malari), 1978(Anti
KKN/BKK), dan tahun 1998 (meruntuhkan rezim soeharto).
Ø Pembinaan
pemuda atau pengembangan pemuda
Salah satu cara untuk membina pemuda adalah dengan
pelatihan atau dengan penanaman sifat-sifat seperti:
1.
Conceptual
skill: kemempuan menciptakan ide-ide dan gagasan-gagasan perubahan.
2.
Technical
skill: kemampuan-kemampuan teknis yang dibutuhkan sebagai solusi atas sebagai problematika
masyarakat.
3.
Human
skill: Kemampuan berhubungan dan berinteraksi dengan manusia lain (relasi
interpersonal) dari berbagai komponen masyarakat yang akan diajak untuk
melakukan perubahan bersama-sama.
Ø Masalah
generasi muda
Saat ini tawuran yang marak terjadi di kota depok
sepertinya sudah bukan menjadi hobi lagi, melainkan sudah menjadi tradisi,
sebut saja SMK Baskara dan SMK Pancoran Mas atau yang lebih dikenal Panmas, dan
juga STM Budi Utomo dan STM Ganesha.
Pada
tanggal 12 September tahun lalu seorang siswa SMK Baskara dalam tawuran pelajar
, Dedi Triyuda (17) tewas setelah terkena sabetan golok dipaha kirinya, dan
juga dilempari batu berukuran sedang yang mengenai kepalanya hingga bocor. Dari
beberapa hari berikutnya tawuran pelajar kembali terjadi dipertigaan Parung
Bingung, Sawangan antara SMK Baskara dan SMK Panmas, 2 siswa SMK Panmas
terlihat sedang berlarian dari kejaran siswa-siswa SMK Baskara, bahkan beberapa
siswa yang sudah berada didalam angkutan umum pun kembali turun dan turut ikut
berlarian mengejar 2 siswa SMK Panmas tersebut. Bahkan supir angkutan umum pun
menyatakan ia enggan mengangkut siswa SMK lelaki karena hal tersebut sering
terjadi
Hal
tersebut sangat menyedihkan mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa
yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Ø Solusi
Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk megatasi
atau meminimalisir tawuran antar pelajar, diantaranya :
1.
Memberikan
pemahaman yang dilakukan oleh guru taupun orang tua bahwa segala sesuatu tidak
akan dapat diselesaikan dengan kekerasan.
2.
Melakukan
pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih.
3.
Mengajarkan
ilmu sosial dan budaya, hal ini sangat penting agar para pelajar tidak salah
menempatkan diri dalam lingkungan dan masyarakat.
4.
Mengajarkan
pendidikan agama dari sejak dini, berikan pandangan agama merupakan pangkal
dari segalanya, dan agar mereka tau konsekuensinya bila melanggar atau tidak
menaati perintah tuhan.
5.
Bagi
orang tua, mulailah menjadi sahabat anak. Lakukan pendekatan dengan berbicara
secara baik-baik agar mereka dapat merasakan kasih sayang orang tuanya, dan
akan selalu mendengarkan perintah orang tuanya.
6.
Bagi sekolah,
berikan hukuman yang tegas untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh
siswanya, selain hukuman sekolah pun mempunyai tanggug jawab untuk memberikan
solusi yakni dengan memperbanyak ekstrakulikuler yang menarik bagi siswa-siswa
agar mereka lebih aktif di sekolah dibandingkan diluar.
Sumber
: