Kamis, 17 Oktober 2013

Tugas 1 (Ilmu Sosial Dasar)

Tugas 1 (ILMU SOSIAL DASAR)



1. Sebutkan definisi dari :    
·        Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
    ·        Keluarga 
            Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
    ·        Masyarakat
            Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
 Ø Masalah yang timbul dalam keluarga
                   Banyak sekali masalah-masalah yang timbul dalam keluarga, diantaranya perceraian orang tua, perselisihan sesama saudara, hingga hal yang kecil yang mungkin bisa dianggap sepele seperti pemilihan jurusan dalam pendidikan. Hal tersebut seringkali dipicu dengan kurangnya komunikasi antara sesama anggota keluarga dan perbedaan pendapat yang sama-sama beranggapan bahwa pendapat yang diutarakannya sama-sama benar, baik itu orang tua ataupun anak.
                        Contohnya, perbedaan pendapat dalam pemilihan jurusan yang dialami seorang anak bernama Lia yang. Lia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, ia merupakan salah satu siswi disalah satu SMA Negeri di kota Bogor, saat ini ia duduk di kelas 1 dan akan menginjak ke kelas 2, dimana pada kelas 2 akan dibagi menjadi dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Pemilihan jurusan pada sekolah Lia ditentuan dengan melalui tes psikotes yang kemudian diserahkan langsung kepada masing-masing murid sesuai dengan minatnya. Lia berkeinginan untuk memilih jurusan IPS dengan alasan sangat menyukai pelajaran bahasa Jepang sejak pertama kali mempelajarinya di kelas 1, dan berkeinginan untuk mengambil jurusan bahasa Jepang pada saat masuk dalam perguruan tinggi, oleh sebab itu Lia tidak ingin terlalu berpusing ria dengan pelajaran-pelajaran yang ada dalam jurusan IPA, karena kebanyakan perguruan tinggi tidak mengharuskan mahasiswa nya yang masuk jurusan bahasa berasal dari jurusan IPA pada waktu SMA, tetapi keinginan Lia tersebut tidak dibarengi dengan keinginan orang tuanya yang menginginkan Lia untuk masuk kejurusan IPA, karena orang tua Lia menganggap Lia mampu untuk mengikuti pelajaran-pelajaran yang ada di jurusan tersebut, dan orang tua nya juga berpikiran karena anak-anak yang berasal dari jurusan IPA ketika SMA dapat memilih jurusan mana saja ketika masuk di perguruan tinggi.

 Ø Solusi
                   Solusi yang terbaik dari masalah yang dialami Lia adalah dengan beberapa cara, diantaranya yang pertama dengan memberikan penjelasan secara langsung kepada orang tuanya apa yang sebenarnya diinginkan oleh Lia, dan alasan Lia untuk memilih jurusan IPS, tentu saja hal tersebut dilakukan dengan cara berbicara langsung bertatap muka dan tanpa emosi
                        Solusi yang kedua adalah dengan menuruti apa yang orang tua Lia inginkan, pada posisi ini orang tua lah yang harus memberikan pemahaman kepada Lia, agar Lia dapat menerima keinginannya untuk masuk di jurusan IPA dan dapat menjalankannya tanpa beban, dan itu sangat penting untuk proses pembelajaran yang akan Lia jalankan di jurusan IPA nantinya, dan tidak akan mempengaruhi prestasi yang akan Lia capai kedepannya.

 Ø Masalah yang timbul dalam masyarakat
                  Tawuran, bukan hanya dilakukan oleh pelajar, tetapi hal tersebut dilakukan juga oleh para warga,  yang belum lama terjadi antarwarga Gang Intan dan Gang Topaz RW 1 dan RW 2 Johar Baru, yang menyebabkan seorang polisi menjadi korban.
                         Brigadir Sugito Aritonang, anggota Polsek Johar Baru, mengalami luka di bagian punggung akibat siraman air keras. Saat tawuran pecah, Sugito yang berada di lokasi hendak memisahkan kedua kelompok warga yang bertikai. Namun secara tiba-tiba, korban mendapat siraman cairan air keras dari arah belakang. Seragam kepolisian yang ia kenakan pun robek terkena cairan berbahaya tersebut. Akibatnya, punggung Sugito melepuh. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
                         Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan mengatakan, polisi masih melakukan penyidikan lebih lanjut terkait terjadinya tawuran antarwarga yang sering kali terjadi di kawasan Johar Baru. Setelah kejadian tersebut, polisi mengadakan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara. "Kita sudah sweeping dan olah TKP. Kami amankan puluhan orang," ujarnya ketika dihubungi. Sekitar 30 orang yang telah digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Pusat akan diperiksa dan didata. "Tidak semua yang kita angkut akan kita tahan. Jika berdasarkan keterangan melakukan aksi tawuran, baru kita tahan," ucapnya.
                        Tawuran yang kesekian kalinya tanpa adanya penyebab yang jelas kembali terjadi di Johar Baru.  Warga Gang Intan dan Gang Topaz RW 1 dan RW 2, Johar Baru, saling serang di Jalan Intan, Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru. Tawuran ini sempat mereda, tetapi kembali berlanjut hingga dini hari pada hari berikutnya.

 Ø Solusi
                   Nampaknya peristiwa ini bukanlah peristiwa yang dengan mudah dapat diselesaikan, pemasangan pagar pembatas yang tinggi tidak juga membuahkan hasil, begitupun dengan ikrar perdamaian yang sangat sudah sering kali diucapkan, tidak juga membuat kedua belah pihak memngentikan tawuran, karena tawuran yang mereka alukan sudah menjadi tradisi, dan bukan sekali atau dua kali terjadi, maka salah satu cara untuk mengatasi tawuran antar warga ini adalah dengan perubahan budaya
                        Para warga harus disadarkan oleh kondisi mereka saat ini yang tidak wajar, dan menanyakan kondisi seperti apa yang mereka inginkan, dari sanalah kita dapat mengetahui alasan sebenarnya mereka melakukan hal tersebut, dan menciptakan sebuah budaya baru yang kedepannya diharapkan lebih baik dibanding budaya tawuran yang mereka lakukan, tentu saja tidak dalam waktu yang singat. Pembentukan budaya baru membutuhkan waktu yang lama untuk setiap individu menpelajarinya, menyesuaikannya, dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.


2. Sebutkan definisi dari :         
·        Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.           
            Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
            Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.
            Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/ kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan progresif.

Ø             Peranan pemuda dalam masyarakat
                   Banyak sekali peranan pemuda yang dapat dijumpai dalam masyarakat. Dari sisi usia, pemuda terbagi kedalam dua fase yaitu fase puber/remaja berusia antara 10 sampai 21 tahun, dan fase dewasa awal berusia antara 21 sampai35 tahun. Sebagian berpendapat bahwa siapapun yang berusia dibawah 40 tahun semenjak ia menjadi baligh bisa disebut sebagai pemuda.
                        Alasan mengapa pemuda harus berperan dalam masyarakat, alasan pertama karena pemuda adalah generasi penerus, yaitu generasi yang meneruskan generasi yang sebelumnya yang baik. Alasan kedua, karena pemuda adalah generasi pengganti, yakni menjadi pengganti generasi sebelumnya yang buruk.
                        Contoh pemuda yang memiliki peranan penting dalam kemerdekaan adalah Soekarno dan tokoh-tokoh pergerakan pemuda di Indonesia pada zaman kemerdekaan (SDI, Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia). Peranan pemuda berikutnya bisa kita lihat dalam gerakan mahasiswa Indonesia tahun 1965 (Tritura), 1974 (Malari), 1978(Anti KKN/BKK), dan tahun 1998 (meruntuhkan rezim soeharto).

Ø             Pembinaan pemuda atau pengembangan pemuda
                   Salah satu cara untuk membina pemuda adalah dengan pelatihan atau dengan penanaman sifat-sifat seperti:
1.      Conceptual skill: kemempuan menciptakan ide-ide dan gagasan-gagasan perubahan.
2.      Technical skill: kemampuan-kemampuan teknis yang dibutuhkan sebagai solusi atas sebagai problematika masyarakat.
3.      Human skill: Kemampuan berhubungan dan berinteraksi dengan manusia lain (relasi interpersonal) dari berbagai komponen masyarakat yang akan diajak untuk melakukan perubahan bersama-sama.

Ø Masalah generasi muda
                   Saat ini tawuran yang marak terjadi di kota depok sepertinya sudah bukan menjadi hobi lagi, melainkan sudah menjadi tradisi, sebut saja SMK Baskara dan SMK Pancoran Mas atau yang lebih dikenal Panmas, dan juga STM Budi Utomo dan STM Ganesha.
                        Pada tanggal 12 September tahun lalu seorang siswa SMK Baskara dalam tawuran pelajar , Dedi Triyuda (17) tewas setelah terkena sabetan golok dipaha kirinya, dan juga dilempari batu berukuran sedang yang mengenai kepalanya hingga bocor. Dari beberapa hari berikutnya tawuran pelajar kembali terjadi dipertigaan Parung Bingung, Sawangan antara SMK Baskara dan SMK Panmas, 2 siswa SMK Panmas terlihat sedang berlarian dari kejaran siswa-siswa SMK Baskara, bahkan beberapa siswa yang sudah berada didalam angkutan umum pun kembali turun dan turut ikut berlarian mengejar 2 siswa SMK Panmas tersebut. Bahkan supir angkutan umum pun menyatakan ia enggan mengangkut siswa SMK lelaki karena hal tersebut sering terjadi
                        Hal tersebut sangat menyedihkan mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

Ø Solusi
                   Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk megatasi atau meminimalisir tawuran antar pelajar, diantaranya :
1.      Memberikan pemahaman yang dilakukan oleh guru taupun orang tua bahwa segala sesuatu tidak akan dapat diselesaikan dengan kekerasan.
2.      Melakukan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih.
3.      Mengajarkan ilmu sosial dan budaya, hal ini sangat penting agar para pelajar tidak salah menempatkan diri dalam lingkungan dan masyarakat.
4.      Mengajarkan pendidikan agama dari sejak dini, berikan pandangan agama merupakan pangkal dari segalanya, dan agar mereka tau konsekuensinya bila melanggar atau tidak menaati perintah tuhan.
5.      Bagi orang tua, mulailah menjadi sahabat anak. Lakukan pendekatan dengan berbicara secara baik-baik agar mereka dapat merasakan kasih sayang orang tuanya, dan akan selalu mendengarkan perintah orang tuanya.
6.      Bagi sekolah, berikan hukuman yang tegas untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswanya, selain hukuman sekolah pun mempunyai tanggug jawab untuk memberikan solusi yakni dengan memperbanyak ekstrakulikuler yang menarik bagi siswa-siswa agar mereka lebih aktif di sekolah dibandingkan diluar.

Sumber :